Jumat, 06 Desember 2019

Effects of organizational culture and work motivation on job performance among the private universities' full-time faculties in south sumatera province


Review jurnal yang berjudul : Effects of organizational culture and work motivation on job performance among the private universities' full-time faculties in south sumatera province

Pendahuluan
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dapat dilakukan melalui pendidikan, baik formal di sekolah dan universitas serta non-formal di masyarakat. Sistem pendidikan di Indonesia Indonesia didasarkan pada phisophy nasional yaitu 'Pancasila' dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia yang berakar pada nilai - nilai agama, budaya nasional dan responsif terhadap tuntutan zaman yang terus berubah. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Nasional Sistem Pendidikan, dalam rangka mengontrol kualitas pendidikan tinggi secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas untuk memberikan pendidikan kepada pihak-pihak terkait, oleh karena itu perlu dievaluasi oleh badan independen secara berkala, teliti, transparan dan sistemik untuk menilai pencapaian standar pendidikan nasional. Universitas sebagai penyedia pendidikan sesudahnya pendidikan menengah yang meliputi diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktoral memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan 'tiga fungsi universitas': akademik-pendidikan, penelitian dan layanan masyarakat.
Kualitas universitas dapat dilihat dari parameter standar yang disediakan Badan Akreditasi Nasional Lembaga Pendidikan Higer, itu disebut BAN-PT. Itu Badan (BAN-PT) didirikan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1994 dengan Tugas utamanya adalah mengevaluasi kualitas universitas. Akreditasi adalah proses evaluasi dan penilaian komprehensif dari kinerja program studi tentang kualitas dan kapasitas.
1.    JUDUL : Effects of organizational culture and work motivation on job performance among the private universities' full-time faculties in south sumatera province.
2.      TUJUAN : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk secara empiris mempelajari fakultas penuh waktu dari universitas swasta persepsi tentang pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap komitmen organisasi dan implikasinya pada kinerja pekerjaan. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui instrumen penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pengajar penuh waktu di universitas swasta di Indonesia provinsi Sumatera Selatan. Data dikumpulkan melalui distribusi tatap muka oleh peneliti. Purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan sampel penelitian ini. Total responden di bawah penelitian ini adalah 245 yang dipilih dari 1.996 fakultas dari semua universitas swasta di Selatan Provinsi Sumatera. Untuk menganalisis hipotesis yang diajukan, penelitian ini menggunakan Persamaan Struktural Model (SEM) dioperasikan dengan Lisrel 8.0. Penelitian ini menunjukkan bahwa budaya dan pekerjaan organisasi motivasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Penelitian empiris ini Temuan juga menunjukkan efek positif yang signifikan dari komitmen organisasi terhadap pekerjaan kinerja. Juga terbukti bahwa komitmen organisasi telah mengambil peran sebagai perantara pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja. Kata kunci: Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, Komitmen dan Kinerja Organisasi.
3.      MASALAH : Salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mengelola universitas terletak pada kualitas sumber daya manusia. Dari perspektif sumber daya manusia, fakultas penuh waktu memiliki peran yang sangat penting dalam penyampaian keluaran universitas yang bagus, terutama kualitas kinerjanya. Menurut [1] kinerja pekerjaan dan komitmen organisasi sebagai hasil individu sistem sumber daya manusia organisasi yang diterapkan, ditentukan oleh mekanisme individu (mis.kepuasan kerja, stres, motivasi, kepercayaan, keadilan dan etika), mekanisme organisasi (yaitu budaya organisasi, struktur), mekanisme kelompok (mis. kepemimpinan, proses tim, dan tim karakteristik), karakteristik individu (yaitu kepribadian dan kemampuan). Meyer, Hecht [2] menjelaskan komitmen organisasi karyawan dapat ditingkatkan dengan mengubah budaya organisasi ke arah orang-organisasi (budaya) fit. Ini khususnya
berguna untuk diterapkan dalam hal perubahan organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi dalam suatu organisasi meliputi pekerjaan kepuasan dan komitmen organisasi. Ini hanya karena ketika karyawan puas dengan pekerjaan mereka, maka karyawan akan bekerja secara optimal dalam menyelesaikan pekerjaan, bahkan melakukan beberapa hal yang mungkin di luar tugas mereka. Juga, ketika karyawan memiliki tinggi komitmen pada organisasi, maka karyawan itu akan melakukan apa saja untuk memajukannya perusahaan karena kepercayaannya pada organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk empiris studi universitas penuh waktu persepsi fakultas pada pengaruh budaya organisasi dan motivasi pada komitmen organisasi dan implikasinya pada kinerja pekerjaan. Jadi benarkah terdapat pengaruh antara budaya dan pekerjaan organisasi terhadap komitmen organisasi pada universitas swasta, hal itu yang sedang diteliti oleh Siswoyo Haryono*, and Yasir Arafat**. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pekerjaan dilinkungan universitas swasta, benarkah dua hal itu yang berpengaruh terhadap kemajuan universitas.
4.      ANALISIS : penelitian ini menggunakan Persamaan Struktural Model (SEM) dioperasikan dengan Lisrel 8.0. Data dikumpulkan melalui distribusi tatap muka oleh peneliti. Purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan sampel penelitian ini. Total responden di bawah penelitian ini adalah 245 yang dipilih dari 1.996 fakultas dari semua universitas swasta di Selatan Provinsi Sumatera. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan mengembangkan penelitian yang andal dan valid instrumen tentang budaya organisasi, motivasi kerja, komitmen organisasi dan pekerjaan kinerja yang dirasakan oleh fakultas penuh waktu universitas swasta. Unit analisis ini Penelitiannya adalah staf pengajar tetap di fakultas memakan universitas yang ada di provinsi Selatan Sumatera. Pengukuran model akan menggunakan validitas konvergen untuk menguji mereka indikator, apakah valid atau tidak dalam mengukur apa yang harus diukur. Perkiraan Teknik kemungkinan maksimum digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya, kami menilai item kuesioner dengan menerapkan analisis faktor konfirmatori untuk menguji hubungan konstruk dengan indikator berdasarkan teori yang dikembangkan, sedangkan, cronbach alpha (Cronbach's α) adalah digunakan untuk menguji reliabilitas. Hasil uji analisis faktor konfirmatori ditunjukkan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai untuk loading factor dalam setiap item pertanyaan adalah> 0,5, yang dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan item itu valid. Sementara itu, Tabel 2 menunjukkan nilai Reliabilitas Keandalan ≥ 0,7 dan Variance Extracted ≥ 0,5 untuk setiap konstruk, yang menjelaskan bahwa semua konstruk dapat diandalkan. Penelitian menyimpulkan bahwa indikator dapat dijelaskan untuk mengukur konstruk.
5.      VARIABEL : Variabel Dependen (Y) yaitu komitmen organisasi, variabel independen (X) yaitu budaya organisasi dan motivasi. Implikasinya pada kinerja pekerjaan.
6.      KESIMPULAN : Penelitian ini menunjukkan bahwa budaya dan pekerjaan organisasi motivasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Penelitian empiris ini juga menunjukkan efek positif yang signifikan dari komitmen organisasi terhadap pekerjaan kinerja. Juga terbukti bahwa komitmen organisasi telah mengambil peran sebagai perantara pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja. 

·         Hasil hipotesis 1 menjelaskan bahwa hubungan antara budaya organisasi pada komitmen organisasi ditunjukkan dengan nilai t dan nilai probabilitas yang positif dan hubungan yang signifikan. Temuan jalur struktural menunjukkan bahwa ada yang signifikan dan hubungan positif antara budaya organisasi pada komitmen organisasi (t = 5,55> 1,96) dengan nilai signifikansi (0,000 <0,05). Dengan demikian, hipotesis 1 diterima.
·         Hasil verifikasi untuk hipotesis 2 mengungkapkan hubungan antara motivasi kerja dengan komitmen organisasi dilihat dari nilai t dan nilai probabilitas yang menunjukkan hubungan positif dan signifikan. Temuan jalur struktural menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dan positif antara motivasi kerja pada organisasi komitmen (t = 6,38> 1,96) dengan nilai signifikan (0,000 <0,05). Oleh karena itu, hipotesis 2 adalah diterima.
·         Temuan jalur struktural menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dan positif antara budaya organisasi pada pekerjaan kinerja (t = 2,00> 1,96) dengan nilai signifikan (0,000 <0,05). Sementara itu, Sangadji [10] juga mengamati hubungan antara budaya Organisasi dan kinerja dosen. Hasilnya menunjukkan itu budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen.
·         Temuan jalur struktural menunjukkan bahwa ada yang signifikan dan hubungan positif antara motivasi kerja dengan prestasi kerja (t = 2,58> 1,96) dengan nilai signifikan (0,000 <0,05). Hipotesis 4 diterima.
·         Hubungan positif antara komitmen organisasi pada pekerjaan kinerja (t = 7,399> 1,96) dengan nilai signifikan (0,000 <0,05). Hipotesis 5 diterima.
·         Efek secara langsung
Table 4 menunjukkan bahwa komitmen organisasi memiliki fungsi sebagai peran mediasi pada hubungan antara budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja.
Ini menunjukkan bahwa kinerja pekerjaan di antara Fakultas Full-time Universitas Swasta di Selatan Provinsi Sumatera dapat ditingkatkan dengan meningkatkan komitmen organisasi juga meningkatkan budaya organisasi dan motivasi kerja secara langsung.


Referensi
1. Colquitt, J., J.A. Lepine, and M.J. Wesson, Organizational behavior: Improving
performance and commitment in the workplace2011: McGraw-Hill Irwin.
2. Meyer, J.P., et al., Person-Organization (Culture) Fit and Employee Commitment Under
Conditions of Organizational Change: A Longitudinal Study. Journal of Vocational
Behavior, 2010. 76(3): p. pg. 458-473.
3. Oyza, I. and A. Edwin, Effectiveness of Social Media Networks as a Strategic Tool for
Organizational Marketing Management. Journal of Internet Banking and Commerce,
2015: p. pg. 1-9.
4. Ghina, A., The influence of corporate culture on organizational commitment; case study
of civil government organizations in Indonesia. International Journal of basic and applied
science, 2012. 1(1): p. 156-170.
5. Mitić, S., et al., Organizational culture and organizational commitment: Serbian case.
Journal of Engineering Management and Competitiveness (JEMC), 2016. 6(1): p. 21-27.
6. ArunKumar, S., An Empirical Study: Relationship between Employee Motivation,
Satisfaction and Organizational Commitment. International Journal of Management and
Business Research, 2014. 4(2): p. 81-93.
7. Mangkunegara, A.P. and T.R. Octorend, Effect of Work Discipline, Work Motivation and
Job Satisfaction on Employee Organizational Commitment in the Company (Case Study
in PT. Dada Indonesia). Universal Journal of Management, 2015. 3(8): p. 318-328.

8. Salleh, S.M., et al., The Influence of Work Motivation on Organizational Commitment in
the Workplace. J. Appl. Environ. Biol. Sci, 2016. 6(5S): p. 139-143.